![]() |
Mitos Salah Tentang Baterai |
Biasanya kebanyakan pembeli akan langsung percaya dan
menurut saja apapun yang di katakan penjual di toko. Kebanyakan Pembeli
menganggap bahwa penjual adalah orang
yang tau dan ahli soal gadget yang di jualnya. Padahal belum tentu demikian,
kebanyakan orang yang menemui dan melayani kita ketika membeli gadget di toko
hanyalah seorang pegawai saja. Dan pengetahuannya tentang gadget tidak terlalu
dalam.
Lalu apa saja mitos-mitos yang salah tentang baterai
smartphone yang banyak beredar di masyarakat saat ini? Di bawah ini akan di
uraikan secara singkat mitos-mitos tersebut.
Pengisian terlalu lama dapat menyebabkan Overcharge
Kebanyakan baterai smartphone, laptop atau gadget elektronik
yang telah beredar di pasaran saat ini sudah tidak seperti dulu lagi, saat ini
teknologi pada baterai sudah lebih canggih. Baterai yang beredar kebanyakan saat
ini akan menghentikan aliran listrik secara otomatis jika kapasitasnya telah
mencapai 100%. Lalu pengisian daya akan otomatis berjalan kembali saat
kapasitasnya sudah berkurang mungkin sekitar 5%. Dan itu akan berulang terus
menerus selama catu pengisi daya di colokkan. Ini lah kenapa mengisi daya
terlalu lama tidak akan menyebabkan overcharge.
Meskipun demikian, sekedar tips saja, tidak disarankan juga
kita untuk menancapkan catu pengisi daya terlalu lama, karena ini bisa
menyebabkan berkurangnya keawetan baterai. Sebaiknya melakukan pengisian
baterai seperlunya saja.
Mengisi baterai selama 8 jam saat pertama kali digunakan
Nah, barang kali ini kesalahan yang paling banyak orang-orang lakukan. Apakah kamu juga pernah melakukan ini? Sebaiknya hindari saja perbuatan seperti ini. Karen acara seperti ini sebenarnya sudah tidak relevan lagi pada era sekarang ini. Kenapa? Karena baterai yang beredar sekarang sudah menggunakan teknologi Lithium Ion. Sedangkan baterai yang terdahulu (sekitar 1997 hingga 2003) masih menggunakan jenis Nickel based (NiCd).
Pada baterai yang menggunakan NiCd memang memerlukan waktu
pengisian selama 8 hingga 24 jam sebelum digunakan untuk pertama kali. Tetapi
untuk jaman sekarang tidak perlu lagi cara ini digunakan. Karena baterai NiCd
sudah tidak beredar lagi.
Menyimpan baterai dalam kulkas
Sungguh jangan pernah lakukan hal seperti ini, sangat tidak
disarankan untuk menyimpan baterai, baik itu baterai handphone, laptop, atau
gadget lain di dalam suhu yang ekstrim. Baik itu suhu panas atau pun dingin
seperti halnya pada kulkas.
Coba cari dalam buku petunjuk yang kalian miliki, kebanyakan
pasti menyarankan unntuk menyimpan baterai pada suhu kamar, yaitu sekitar 20
hingga 27 derajat celsius. Dengan suhu ini baterai bisa digunakan sepanjang 5
sampai 10 tahun dengan pemakaian standar. Jadi jangan coba menyimpan baterai
anda di dalam kulkas ya.
Oke, sekarang sudah lebih mengerti kan bahwa hal-hal seperti
di atas hanyalah mitos semata dan sangat tidak disarankan untuk dilakukan.
Terimakasih banyak buat kalian yang sudah membaca artikel tentang 3 Mitos Yang Salah tentang Baterai Smartphone ini yaa.
Baca juga artikel bermanfaat lainnya, dan bagikan juga
artikel ini pada teman-teman kalian agar mereka juga tau.
7 komentar
Write komentarkalo dulu mitos ini sih benar. tapi sekarangn kan udah beda
ReplyKalao HP sekerang masih 50% sudah bisa direcharge kok.... Dulu kalau charge BB harus dimatikan.... :-)
ReplyIya gan, teknologi yg dipakai sudah beda
ReplyIya, sekarang sudah lebih mudah gan
Replyane masih sering denger kalau Pengisian baterei terlalu lama dapat menyebabkan Overcharge, faktanya baterei android ane sering di cas 12 jam tapi batereinya gak gemuk tuh seperti hape dulu hehehe
Replywah ane kira nomor 1 itu bener gan ternyata engga
Replyhaha ada-ada aja gan mitosnya...
ReplyEmoticonEmoticon